Manokwari, papuabarat.kabardaerah.com, Senin (18-10-2021), – Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Manokwari, IPTU Arifal Utama, menegaskan pengamanan aktifis Parlemen Jalanan Papua Barat, bertujuan menjaga kamtibmas Manokwari yang tetap kondusif saat kunjungan Wakil Presiden dan para Menteri. Klarifikasi ini disampaikan IPTU Arifal, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (18-10-2021).
“Sebenarnya, yang dilarang itu bukan demonya, bukan unjuk rasanya, tapi karena ini ada kunjungan Wapres, maka dijaga kamtibmas Manokwari, terkait itu aja sih,” jelas IPTU Arifal Utama, S.Tr.K., SIK. Atas latar itulah Polres Manokwari tidak mengeluarkan izin kepada Parlemen Jalanan Papua Barat. “Mereka sudah bikin, tapi gak dikeluarin Intel Polres toh!” terang IPTU Arifal, “Karena gak dikeluarin itulah maka ada dilakukan ini,” tambahnya. Sehingga tindakan pengamanan secara tegas dan terukur dilakukan aparat Brimob Polda Papua Barat, saat aksi baru akan dimulai di halaman Sekretariat Parlemen Jalanan di Swaven, Manokwari.
Surat Parlemen Jalanan itu dikirimkan pada Kamis (14-10-2021), setelah rencana aksi para aktifis ini dicegah secara persuasif oleh anggota-anggota intelijen Polres Manokwari, TNI dan intelijen negara. Kasat Reskim Polres Manokwari, IPTU Arifal Utama juga datang di Sekretariat Parlemen Jalanan Papua Barat. Esok harinya, Jumat (15-10-2021), aksi unjuk rasa, cepat dibubarkan polisi, sebelum meluas ke titik yang direncanakan di Kelurahan Wosi. Aparat Brimob Polda Papua Barat mengamankan delapan aktifis Parlemen Jalanan, dimintai keterangan di Mako Brimob Polda Papua Barat, dan dipulangkan siang hari itu.
Selain itu, di Mako Brimob Polda Papua Barat, penyidik polisi hanya melakukan pendataan dengan pengambilan sidik jari dan foto-foto para aktifis. “Tidak ada pemeriksaan urine,” jelas IPTU Arifal. (fat)
Discussion about this post