Manokwari, papuabarat.kabardaerah.com, Senin (18-10-2021), – Komandan Satuan Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol. Semmy Ronny Thabaa, mengklarifikasi tindakan kepolisian terhadap aktifis Parlemen Jalanan Papua Barat, Jumat (15-10-2021), yang hendak berunjuk rasa bersamaan kedatangan Wakil Presiden Kyai Ma’ruf Amin, di Manokwari. Sebelumnya, sejumlah aktifis Parlemen Jalanan Papua Barat ditangkap dan dibawa ke Markas Brimob Polda Papua Barat, saat mulai aksi di halaman sekretariat organisasi mass aini di Swaven, Manokwari.
Kenapa mesti ditangkap? Wartawan memulai wawancara per telfon dengan Kombes Pol. Ronny, Sabtu (16-10-2021). “Oh gak, gak ditangkap…kami amankan saja, Karena, yang pertama, itu ‘kan ketentuan untuk mereka menyampaikan pendapat di muka umum itu belum terlaksana, artinya koordinasi dengan Polres Manokwari belum selesai. Lantas, untuk kepentingan kamtibmas, karena ada kunjungan Wapres dan para menteri, kami antisipasi jangan sampai berkembang, kegiatan mereka disusupi masa yang lain… Jadi untuk kepentingan kamtibmas, karena mereka sudah memaksakan kehendak orasi, walaupun orasi itu di depan jalan, di depan sekretariat mereka, itu ‘kan bisa jadi pemicu untuk kelompok-kelompok lain yang mungkin tujuannya bukan seperti keinginan Parjal, tapi kami khawatir masa liar yang memanfaatkan ini, bergabung kemudian mengganggu kamtibmas,” urai Kombes Pol. Semmy Ronny Thabaa.
Parlemen Jalanan telah mengirimkan Surat Pemberitahuan dan dibalas Surat Penolakan oleh Polres Manokwari, pada Kamis (14-10-2021) dan Jumat (15-10-2021). Menurut Ronny, kalau Parlemen Jalanan ikuti dan komunikasi dengan Polres Manokwari untuk melaksanakan kegiatan dengan baik, dapat direkomendasi, tentu kegiatan itu akan dikawal polisi.
Pada dasarnya, kunjungan Wakil Presiden dan para Menteri demi kepentingan Papua Barat, sehingga Brimob Polda Papua Barat mengantisipasi hal-hal yang tidak perlu terjadi. “Di antaranya percepatan pembangunan, …jadi kami amankan saja ke Mako Brimob, tempatnya, tapi yang tangani dari Polres Manokwari,” tambah Kombes Pol. Ronny.
Di Mako Brimob, para aktifis Parlemen Jalanan itu diperiksa. Di antaranya, pendataan, diambil sidik jari, difoto, dan tes urine. “Jadi, sekali lagi, kami polisi cuma langkah antisipasi saja yang kami lakukan kemarin, tidak ada penangkapan, kemudian kami amankan juga soft, tidak ada benturan apa-apa, karena kita ini baku kenal semua, sama-sama anak daerah ini, anak Papua, jadi memang tegas terukur tapi tidak ada tindakan yang berlebihan, kita bawa saudara-saudara itu, Ronald dan adik-adik, ke Mako, alat-alat peraga dan sound system semua kita bawa, kemudian ditangani Reskrim Polres Manokwari,” tandas Dansat. Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol. Semmy Ronny Thabaa.
Ini juga menjadi perhatian Kapolda dan Panglima (Pangdam XVIII Kasuari), untuk menjamin kamtibmas tetap kondusif selama kunjungan Wakil Presiden dan para Menteri. Pasalnya, menurut Kombes Pol. Ronny, kedatangan para pejabat pusat ini berguna untuk membantu Papua Barat agar lebih sejahtera dan lebih maju. “Yang nanti menikmati masyarakat, bukan kami, institusi tertentu, instansi pemerintah, tapi masyarakat secara umum yang menikmati itu, adanya percepatan pembangunan oleh pemerintah yang dibawa Wakil Presiden dan para Menteri ke Papua Barat, ke Manokwari,‘kan!”
Upaya konfirmasi juga telah dilakukan ke pihak Polda Papua Barat dan Kodam XVIII Kasuari. Pimpinan Pendam XVIII Kasuari menganjurkan klarifikasi oleh pihak Polda Papua Barat. Pimpinan Bidang Humas Polda Papua Barat juga mengarahkan klarifikasi dapat dilakukan oleh Satuan Brimob Polda Papua Barat atau Polres Manokwari. (fat)
Discussion about this post